Menurut Alit, apalagi investasi yang masuk tersebut tidak terlalu dirasakan secara nyata oleh masyarakat Pulau Dewata, khususnya kalangan masyarakat kurang mampu. Manfaat itu hanya dirasakan oleh pemilik modal asing sehingga keuntungan yang didapat pun dibawa ke luar Bali.
"Hal ini jika terus tidak diperhatikan akan membuat putra daerah hanya akan menjadi penonton di daerah sendiri. Kami berharap pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang bisa melindungi dan lebih berpihak kepada pengusaha lokal," ujarnya.
Alit berharap dengan adanya kebijakan tersebut dapat membuat para pengusaha setempat dapat berkembang. Selain itu, Pemkab Badung diminta ikut berperan aktif memberikan penyertaan modal kepada investor lokal.
Sementara itu Prof Wayan Ramantha, pengamat ekonomi dari Universitas Udayana mengatakan, setiap tahun investasi yang masuk dari penanam modal asing ke Bali terus bertambah. "Sampai saat ini Bali masih membutuhkan dukungan penanaman modal untuk sektor pariwisata," katanya.
Sumber : Kompas.com